Senin, 20 September 2010

Mading Sekolah

Terbersit untuk menuliskan topik mading karena beberapa waktu kemarin dalam workshop dengan anak-anak dampingan kita.  Menyengarkan mereka tentang Mading Sekolah.
Mading sekolah adalah salah satu kegiatan ekstrakulikuler siswa dalam mengembangkan diri mereka di bidang tulis menulis dan memberikan informasi. Diantara begitu banyak media pemberitaan yang bersifat elektronik, salah satu yang masih eksis di sekolah-sekolah terutama di Sekolah dasar adalah mading ini.  Dalam beberapa observasi selama di sekolah-sekolah selalu ditemukan mading yang kurang diperhatikan dengan baik. ada kalanya isinya sampai satu tahun tidak berubah, ada yang usang karena hujan dan matahari, ada yang isinya adalah puisi semua, lalu ada yang isinya peraturan sekolah. kalau dilihat dari kondisinya seperti ini, sebenarnya keberadaan mading untuk mengembangkan kemampuan anak memang terabaikan.
Banyak hal berperan dalam keberlangsungan atau keberadaan mading, namun terpenting adalah peran dan dukungan guru di sekolah. Anak-anak tidak dengan sendirinya berinisiatif, harus ada lingkungan yang mendorong mereka untuk berkiprah. Dalam suatu kesempatan bertemu dengan anak-anak, memang pemahaman mereka tentang Mading adalah sebatas menempelkan karya mereka. Nah, jadilah untuk tetap mengembangkan keberadaan mading kita ber-eksplorasi tentang mading dengan mereka.
Mading dalam eksplorasi dengan mereka ternyata harus ada komponen
  • judul mading
  • berita
  • tanggal terbit
  • gambar lucu atau menarik
  • warna-warni
  • ada puisinya
Berdasarkan eksplorasi tersebut, mereka lalu diminta membuat layout Mading sekolah. Awalnya mereka kaget dan takut tidak jadi. Lalu kita jelaskan, bahwa segala yang ada di mading merupakan karya kreasi, gabungan karya sendiri dan  inovasi dari sumber media lain seperti koran. Mereka agak lega. Setelah melihat-lihat koran, mereka juga berkembang inisiatif untuk layout seperti halaman depan koran. Hasil kerja layout tersebut kemudian dipresentasikan dan dicermati kekurangannya. Selanjutnya hasil tersebut yang kemudian menjadi bahan buat anak-anak membuat mading sendiri di sekolahnya. Hasilnya sangat kaya kreasi. Terutama bila team di sekolah tersebut anak-anaknya mampu berkomunikasi team dan berbagi tugas.
Memang, tidak banyak yang bisa dihasilkan dari 2 jam pendampingan membuat mading selain Layout, kita belum bereksplorasi dengan tujuan yang fundamental tentang mading sebagai pemberitaan, apa peran mereka seandaianya menyampaikan berita, apa yang harus dilakukan oleh sebuah tim mading. Workshop kemarin rasanya masih ada yang kurang dan perlu dibenahi lagi. Mudah-mudahan masih ada waktu.


.Mading SMAN 1 Pare Menjuarai Lomba Mading Honda-Radar Kediri

1 komentar: